Sumbangsih GLZoo dalam Mendukung KLHK Melepasliarkan Macan Tutul
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun
1999, Macan Tutul Jawa (Panthera pardus
melas) adalah satwa liar yang dilindungi dan merupakan satu-satunya kucing
besar (predator) yang tersisa di Pulau Jawa. Oleh karena itu, pemerintah terus
mengupayakan program konservasi dalam perlindungan dan penyelamatan spesies
Macan Tutul Jawa di habitatnya. Untuk mendukung program tersebut, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Jawa Barat dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) melaksanakan
kegiatan pelepasliaran 1 ekor Macan Tutul Jawa berjenis kelamin jantan bernama
“Wahyu”. Pelepasliaran ini menjadi bagian dari rangkaian “Road to Hari Konservasi Alam Nasional 2023” dan dilaksanakan di Star
Energy Geothermal Salak pada tanggal 23 Mei 2023.
Wahyu merupakan Macan Tutul Jawa yang
dievakuasi pada tanggal 21 Maret 2017 oleh tim Pusat Penyelamatan Satwa (PPS)
Cikananga, setelah berkonflik dengan warga sekitar. Wahyu ditemukan saat masih
berusia sekitar 10 bulan dengan kondisi yang memprihatinkan, yaitu tubuh yang
kurus, lemah, terjadi penurunan massa otot, serta dehidrasi parah. Setelah
menjalani masa rehabilitasi selama 6 tahun serta berdasarkan hasil penilaian
terhadap perilaku dan kondisi tubuh Wahyu yang baik, diputuskan bahwa Wahyu dinilai
layak untuk dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.
“Pelepasliaran macan tutul di TNGHS ini merupakan
bukti kerja sama yang begitu erat dari stakeholder
yang terlibat. Observasi keragaman hayati tidak bisa dilakukan secara
sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, saling mendukung, dan memahami untuk
penguatan konservasi” ujar Satyawan Pudyatmoko, selaku Direktur Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK.
Kegiatan pelepasliaran Wahyu ini tidak lepas
dari kontribusi beberapa pihak seperti Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu,
Sintas Indonesia, Forum Konservasi Macan Tutul Jawa, Fansfornature, Orang Utan
Help, Wanicare, Star Energy Geothermal, Yayasan Bakti Barito, dan Kebun Binatang
Gembira Loka. GL Zoo sebagai salah satu lembaga konservasi Ex-Situ modern terus
berupaya dalam membantu kegiatan konservasi In-Situ, guna kelestarian satwa
liar di alam habitatnya. Kebun Binatang Gembira Loka berkomitmen untuk selalu membantu
dan mendukung pelepasliaran Wahyu, terutama untuk kebutuhan di lapangan pada saat
kegiatan, sebelum, dan setelah pelepasliaran berlangsung. Sejauh ini, GL Zoo memberi
dukungan berupa pembuatan materi edukasi pelepasliaran Macan Tutul Jawa, bantuan
kandang transport, bantuan penyediaan dan pemasangan 4 unit CCTV untuk observasi
aktivitas Wahyu, co-support pakan
hidup berupa kelinci dan ayam, serta bantuan tenaga staf keeper (perawat satwa). Perawat satwa GL Zoo membantu dalam
observasi dan memonitor aktivitas Wahyu dari tanggal 19 Mei sampai waktu
pelepasliaran.
”Pelepasliaran ini merupakan bagian dari
program pemerintah, khususnya KLHK terkait konservasi ex-situ link to in-situ. Semoga pelepasliaran ini dapat meningkatkan
keragaman genetik spesies Macan Tutul Jawa di wilayah TNGHS dan menambah jumlah
populasinya di alam” ujar Indra Eksploitasia, Direktur Konservasi
Keanekaragaman Hayati Genetik dan Spesies, KLHK.
Pelepasliaran
Macan Tutul Jawa ke habitatnya ini diharapkan Wahyu senantiasa tetap sehat, menemukan
pasangan, dapat meningkatkan keragaman genetik spesies, berkembang biak untuk
meneruskan kelestariannya sebagai top
predator di Pulau Jawa, serta dapat tetap menjaga keseimbangan dan kesehatan
ekosistem di kawasan TNGHS.Humas Gembira Loka ZooInfo@Gembiralokazoo.com