Loading...
img

Keluarga Baru di Primata Gembira Loka Zoo, Monyet Yaki dan Dige

img

Yogyakarta, 9 September 2023 – Gembira Loka Zoo (GL Zoo) menambahkan koleksi satwa yaitu monyet dengan jenis Yaki dan Dige. Satwa asal Sulawesi ini didatangkan di Gembira Loka sebanyak 8 ekor, yang terdiri dari 3 jantan, 1 betina untuk monyet Yaki dan 1 jantan, 3 betina untuk monyet Dige yang saat ini sudah terdisplay di Zona Primata GL Zoo. Sebagai kebun binatang sekaligus lembaga konservasi, GL Zoo terus mengembangkan keanekaragaman jenis satwa guna pelestarian dan sarana edukasi juga rekreasi untuk masyarakat.

 

Monyet Yaki (Macaca Nigra) juga dikenal dengan sebutan "Black Macaque". Salah satu ciri khas yang membedakan Monyet Yaki dari spesies monyet lain adalah rambut kepala nya yang membentuk jambul, tubuhnya yang dominan berwarna hitam, sehingga mereka juga dikenal sebagai monyet hitam.Panjang tubuhnya kisaran 445–600 mm dan panjang ekornya 20 mm.Kemudian untuk berat tubuhnya antara 7–15 kg. Pada umumnya, Monyet Yaki lebih dominan beraktivitas di bawah dibandingkan di atas pohon. Monyet Yaki memakan berbagai tumbuhan mulai dari daun, bunga dan buahnya, bahkan juga beberapa jenis serangga.


Monyet Dige (Macaca Hecki) memiliki tubuh yang lebih pendek apabila dibandingkan dengan ukuran tubuh monyet di Sulawesi lainnya. Monyet Dige memiliki bentuk wajah yang lebar dengan warna tubuh hitam kecoklatan, rambut bagian depan berwarna hitam gelap, serta warna kakinya lebih terang. Panjang tubuhnya berkisar antara 479–557 mm dan mempunyai berat tubuh antara 6,8–11,2 kg. Untuk habitat asli dari Monyet Dige ini berada di hutan tropis, dataran rendah sampai pegunungan, kadang juga dijumpai di sekitar ladang maupun kebun penduduk.

 

Menurut Bidang Dokter Hewan Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, drh. Avivah Vega Meidienna, Monyet Yaki dan Dige yang diserahkan ke GL Zoo tersebut mendapatkan perawatan yang sangat baik dan dalam kondisi yang sehat. Selanjutnya menurut Kepala Unit Mamalia GL Zoo, Bapak Ria Munirta, sebelum di-display, Yaki dan Dige dikarantina selama satu bulan lebih dengan pantauan dari perawat satwa dan dokter hewan GL Zoo. Tujuannya untuk melihat kondisi kesehatan satwa tersebut, mencegah penularan penyakit yang mungkin saja di bawa oleh satwa dari luar GL Zoo, serta mengobservasi perilaku dari satwa yang datang. Kedua monyet tersebut juga diberi vitamin dan makanan yang cukup agar kondisi imunitas tetap terjaga. Kandang Yaki dan Dige juga dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya yakni memiliki area yang luas untuk memenuhi kebutuhan satwa tersebut. Pihak GL Zoo terus berupaya secara optimal untuk menjaga populasi kedua jenis monyet ini karena keberadaannya di Indonesia juga terancam punah.


Penambahan koleksi satwa monyet jenis Yaki dan Dige di GL Zoo ini menunjukan bahwa GL Zoo terus berupaya meningkatkan kualitas koleksi satwa sekaligus melestarikannya, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para pengunjung. Saat ini, pengunjung sudah dapat melihat Yaki dan Dige di Zona Primata GL Zoo.

 

Contact Person

Public Relations

humas@gembiralokazoo.com

081222662290